Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengundurkan diri pada hari Senin (16/1) setelah serangkaian kekeliruan yang meragukan kemampuannya untuk membangkitkan kembali angkatan bersenjata negara itu yang telah lama terbengkalai.
“Hari ini saya meminta kanselir untuk memberhentikan saya dari jabatan menteri pertahanan federal,” kata Lambrecht.
“Fokus media selama berbulan-bulan pada pribadi saya hampir tidak memungkinkan adanya pelaporan dan diskusi objektif tentang militer … dan keputusan kebijakan keamanan adalah demi kepentingan warga Jerman,” katanya.
Lambrecht, 57, telah berbulan-bulan mendapat kecaman atas tanggapan gagap Jerman terhadap perang di Ukraina.
Politisi dari partai SPD pimpinan Kanselir Olaf Scholz itu kemudian dikritik habis-habisan terkait video Tahun Baru yang diposting di media sosial.
Dalam klip itu Lambrecht memuji “pengalaman khususnya” sebagai menteri pertahanan pada tahun 2022 dengan latar belakang pertunjukan kembang api yang bising.
Media terkemuka Jerman mengecam pesan yang memekakan telinga itu, dengan beberapa komentator mengatakan ia “tidak lagi dapat dipertahankan sebagai menteri”. Desas-desus sejak itu beredar bahwa ia berencana untuk mengajukan pengunduran dirinya. Belum ada kabar mengenai siapa yang akan menggantikannya.
Keputusan Lambrecht untuk mundur datang pada saat yang genting, sewaktu Jerman dan sekutu-sekutu Barat lainnya di bawah tekanan yang meningkat untuk mengirimkan tank-tank tempur ke Ukraina.
Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang mengoordinasikan pasokan senjata ke Kyiv, akan bertemu minggu ini di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.
Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menandai titik balik besar dalam kebijakan pertahanan Jerman, dengan Scholz mengumumkan dana 100 miliar euro ($108 miliar) untuk meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata, yang dikenal sebagai Bundeswehr.
Setelah bertahun-tahun kekurangan investasi kronis di sektor militer, Scholz pada bulan September berjanji untuk mengubah militer negara itu menjadi “yang terbaik” di Eropa. [ab/lt]
Sumber: www.voaindonesia.com