Kepala lembaga pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Kamis (19/1), ia khawatir dunia menganggap santai ancaman bahaya besar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina yang kini dikendalikan Rusia.
Pasukan Rusia mencaplok pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu pada Maret 2022 dan telah berulang kali menjadi target serangan selama beberapa bulan terakhir, sehingga memicu ketakutan akan terjadinya bencana nuklir. Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), berupaya membangun zona aman di sekitar fasilitas tersebut.
Grossi mengatakan kepada wartawan di ibu kota Ukraina, Kyiv, bahwa kecelakaan nuklir dapat terjadi kapan saja dan menekankan bahwa situasi di lokasi pembangkit listrik tersebut sangat genting.
“Saya khawatir ini menjadi situasi yang dianggap biasa, di mana orang-orang mungkin menganggap karena tidak ada yang terjadi sejauh ini, mungkinkah direktur jenderal IAEA hanya membesar-besarkan?,” katanya kepada wartawan dalam kunjungannya ke Ukraina.
“Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan tugas saya adalah melakukan segalanya yang saya bisa untuk mencegah itu terjadi,” tambahnya.
IAEA mengatakan pihaknya telah memiliki perwakilan permanen, sebanyak empat pakar, di Zaporizhzhia. Grossi menyampaikan kekhawatirannya itu sebelum menuju Moskow untuk berbicara dengan para pejabat Rusia. [rd/jm]
Sumber: www.voaindonesia.com