Jumlah korban tewas akibat ledakan tanker bahan bakar di sebuah terowongan di utara ibu kota Afghanistan, Kabul, naik menjadi 31 orang, Senin (19/12), kata seorang juru bicara pemerintah Taliban setelah lebih banyak mayat ditarik keluar dari lokasi itu dan tim penyelamat terus mencari para penyintas.
Penyebab ledakan pada Sabtu malam (17/12)di Terowongan Salang, sekitar 130 kilometer dari Kabul, masih belum jelas. Terowongan itu, yang dibangun pada 1960-an untuk membantu invasi Soviet, merupakan penghubung utama antara wilayah utara dan wilayah selatan Afghanistan.
Awalnya, setidaknya 19 orang dilaporkan tewas. Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan, Sharafat Zaman Amarkhail, mengatakan jumlah kematian meningkat menjadi 31 sementara 37 lainnya terluka.
Mantan Presiden Afganistan Hamid Karzai menyatakan belasungkawa atas ledakan itu, dengan mengatakan ia merasakan kesedihan yang mendalam setelah menerima berita tentang korban tewas dan luka-luka dalam ledakan di provinsi Parwan itu.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga para korban insiden tragis ini dan berdoa untuk pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” katanay di Twitter. [ab/uh]
Sumber: www.voaindonesia.com